W4: Friends of Jesus (INDONESIA)

REFERENCE BIBLE VERSE

Lukas 10:38-39 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

Yohanes 11:20-32 | Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”

 

OBJECTIVE

Untuk Belajar dari Maria dan Marta tentang bagaimana seharusnya hubungan dengan Tuhan

CONTENT

  • Love and Welcome Him
    • Sama seperti tuan rumah yang mengadakan pesta di rumahnya, demikian pula Maria dan Marta menyambut Yesus di rumah mereka. Sebagai nyonya rumah, Marta memastikan segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik dan sempurna. Marta adalah nyonya rumah yang baik, memastikan tamunya tidak kekurangan apa pun. Meski Marta membiarkan kesibukannya menghalangi kedekatannya dengan Yesus, namun Yesus tidak menegur Marta atas semangat dan kerja kerasnya.
    • Sebaliknya dengan Maria, segera menemukan tempat duduk di bawah kaki Yesus, menikmati kata-kata-Nya. Maria meluangkan waktunya untuk mendengarkan apa yang Yesus katakan dan apa yang Dia ajarkan. Sebagaimana dikatakan dalam Lukas 10:42, “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Maria memilih satu hal yang diperlukan – keselamatan dan komitmen untuk mengikuti Dia dalam ketaatan. Yesus menginginkan hati, waktu, fokus kita untuk menyambut Dia dalam hidup kita. Penuhi diri kita dengan firman-Nya, berikan Dia ruang untuk berbicara, untuk melakukan pekerjaan-Nya bagi kita.
    • Harus ada keseimbangan antara kesibukan hidup kita dan perlunya untuk duduk dan berdiam di bawah kaki Yesus.
  • Faith In Times of Difficulties
    • Kisah Kebangkitan Lazarus bukan semata tentang Lazarus; kisah ini berpusat pada saudara perempuannya yang berduka dan marah atas kematiannya. Mereka merasa sakit; mereka menangis; mereka marah; Mereka percaya akan kebangkitan, sama seperti sebagian besar dari kita, namun ketika kehilangan orang yang mereka kasihi, mereka merasa tidak sanggup menerimanya.
    • Pertimbangkan situasi Maria dan Marta. Ketika Yesus memberi tahu Marta bahwa kakaknya akan bangkit kembali, tanggapan Marta menunjukkan bahwa dia masih beriman kepada Yesus sebagai penyelamat. Dia percaya, tapi kesedihan dan kesedihannya begitu menguasainya sehingga imannya kepada Yesus goyah – berpikir bahwa tidak ada yang bisa Dia lakukan untuk menyelamatkan Lazarus. Bahkan Maria pun sama, dan ini menyebabkan Yesus menangis; karena belas kasihan atas kehilangan orang yang dikasihi-Nya, dan karena kurangnya iman mereka.
    • Dalam hidup kita, kita pasti akan mengalami kesulitan. Namun penting untuk merespons situasi tersebut dengan benar – diantaranya dengan tetap beriman, atau menyalahkan Tuhan dan kehilangan harapan.
    • Mungkin ada saatnya kita begitu tidak sanggup menghadapi beban hidup kita sehingga kita tersandung dalam perjalanan iman kita. Sama seperti Maria dan Marta, kita masih percaya bahwa Tuhan telah menyelamatkan kita, namun pada saat yang sama, kita berpikir bahwa Tuhan tidak dapat mengeluarkan kita dari masalah kita. Meskipun demikian, Tuhan akan mengingatkan kita untuk tidak membiarkan iman kita goyah, dan membantu kita menanggapi kesulitan dengan harapan.


REFLECTION/DISCUSSION QUESTION

  • Apa yang perlu kalian lepaskan supaya bisa kembali dekat kepada Yesus? Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan bisa membantu kita dalam waktu susah kita?
  • Bagikan pengalaman di mana kalian merasa tidak ada jawaban untuk kekhawatiran kalian, tetapi Tuhan menunjukkan yang sebaliknya.


REFERENCES