09 Jun W1 | THE GREAT COMMISSION (INDONESIA)
REFERENCE BIBLE VERSES
Matius 28:18-20
Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
OBJECTIVE
Untuk mengetahui pentingnya memberitakan Injil dan bagaimana melakukan pemuridan, sekaligus memiliki keyakinan dalam melakukannya.
CONTENT
UNDERSTANDING THE GREAT COMMISSION
- Yesus memberikan perintah dalam Matius 28:18-20. Kita dipanggil untuk memuridkan dan menyebarkan Injil. Kata injil secara harafiah berarti kabar baik. Kenapa gitu? Ketika seluruh umat manusia jatuh ke dalam dosa, mereka terpisah dari Allah. Namun Allah begitu mengasihi kita, Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal, untuk mati bagi dosa-dosa kita dan bangkit dari kematian, untuk menjadi penebus kita (Yohanes 3:16). Agar kita dapat dipertemukan kembali dengan Bapa dan Pencipta kita, bebas dari kematian kekal.
- Mengapa amanat agung itu penting? Sebagai murid Tuhan, hendaknya kita memahami bahwa amanat agung adalah sebuah perintah. Sungguh suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Namun terlepas dari tugas kita, jika kita benar-benar mengasihi Tuhan dan bersyukur atas bagaimana Dia telah mengubah hidup kita, kita akan ingin membagikannya kepada orang-orang di sekitar kita. Kita ingin sebanyak mungkin orang lain merasakan kasih dan belas kasihan Tuhan. Sama halnya kita senang berbagi makanan enak kepada orang-orang di sekitar kita, hendaknya kita juga bersemangat untuk membagikan kebaikan tertinggi dalam hidup kita, yaitu Yesus Kristus.
HOW TO GET IT DONE
- Untuk menjadikan orang lain murid Kristus, pertama-tama kita harus menjadi murid-Nya. Amanat Agung harus dimulai dari hati yang penuh kasih kepada Tuhan, rasa syukur dan penyembahan yang seutuhnya.
- “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8). Ayat ini menggaris bawahi pentingnya peran Roh Kudus dalam memampukan murid-murid menjadi saksi pengorbanan-Nya bagi kita. Berhasil atau tidaknya pemuridan diraih bukan karena kekuatan dan hikmah kita sendiri, tapi karena hikmat dari Tuhan. Selama kita melakukan bagian kita dengan sepenuh hati, tidak ada alasan untuk merasa letih. Kita harus menaruh kepercayaan kita kepada-Nya. “…Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20).
- Untuk menjadi murid Tuhan kita harus membangun hubungan dengan-Nya, begitu juga dengan kita yang memuridkan orang lain. Menyebarkan kabar baik dan memuridkan tidak bisa dilakukan hanya dengan semata-mata mengabarkan injil saja. Tetapi kita juga harus membawa Kristus di tengah-tengah hubungan antarmanusia, untuk benar-benar peduli dan mempunyai niat untuk mengenal mereka.
- Kita harus menyelaraskan perkataan dan perbuatan kita, untuk terlibat dalam kehidupan mereka & memberikan bantuan saat dibutuhkan sambil tetap berfokus pada Yesus.
- Kita semua dimampukan untuk menyebarkan Injil namun banyak di antara kita yang terlalu memikirkannya karena takut tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau menyinggung perasaan orang lain. Namun kita harus mengetahui bahwa untuk itulah kita dipanggil, dan mengetahui bahwa Roh Kudus akan memampukan kita. Kita membagikan kabar baik dengan hati yang teguh dan dengan penuh iman kita tidak takut untuk memberi tahukan kabar baik ini kepada orang lain.
- Kita harus mulai dengan melakukan hal yang paling sederhana; mengasihi orang lain, peduli terhadap orang lain, menjadi orang yang berintegritas dan memberi tahu orang lain tentang iman Kristen kita. Kemudian hal yang lainnya akan mengikuti secara natural.
- Jika ragu, kita memiliki teladan sempurna dalam hal pemuridan: Yesus Kristus sendiri, Dia memberikan teladan dengan menunjukkan kepada para murid kehidupan Kristen yang benar, luar dan dalam, dalam pengajaran di depan umum dan doa pribadi. Dia ingin kita juga melakukan apa yang dikatakannya. Kehidupan kita sehari-hari, perbuatan dan perkataan kita terhadap orang lain, hendaknya sejalan dengan ajaran-Nya yang kita sebarkan. Inilah bagaimana Injil ditanamkan jauh di dalam hati manusia.
REFLECTION/DISCUSSION QUESTION
- Apa pengalaman Anda dalam upaya memenuhi amanat agung dan bagaimana Tuhan membantu Anda melaluinya?
- Bagaimana kita menghadapi penolakan terhadap Injil?
REFERENCES