Fuse Jakarta

W3 | Delayed Gratification

FUSE Jakarta

REFERENCE BIBLE VERSES

Roma 8:18 | Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini  tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita

Matius 16:25-27 | Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

 

OBJECTIVE

Untuk memahami bahwa pengendalian diri dan pengorbanan dibutuhkan untuk menikmati buah yang telah Allah persiapkan bagi kita.

CONTENT

THE BATTLE WITHIN

  • Bayangkanlah sebuah pertempuran di mana dua kekuatan berebut kendali—hanya satu yang bisa menang. Itulah ketegangan yang sering kita hadapi dalam diri kita sendiri: untuk percaya dan mengikuti rencana Tuhan atau menyerah pada keinginan kita sendiri. Ini adalah pertempuran sehari-hari antara Roh dan daging.
  • Alkitab memberi tahu kita bahwa penguasaan diri adalah buah Roh (Galatia 5:22–23), bukan sekadar sifat yang baik untuk dimiliki. Itu adalah tanda bahwa kita dipimpin oleh Roh dan bukan oleh dorongan hati kita. Menjalankan penguasaan diri berarti kita menolak dosa dan tetap selaras dengan tujuan Tuhan, bahkan ketika itu sulit.
  • Pertempuran ini sering kali melibatkan pengorbanan. Dalam Matius 16:25, Yesus berbicara tentang menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Dia. Pada zaman-Nya, salib bukan sekadar simbol—itu melambangkan rasa malu, penderitaan, dan kematian. Yesus memanggil kita untuk mati bagi dunia dan menyerahkan semua yang mengikat kita—kenyamanan, status, bahkan keinginan kita sendiri—sehingga kita dapat hidup sepenuhnya bagi-Nya.

THE PATH TO TRUE REWARD

  • Apa yang datang dengan mudah tidak selalu yang terbaik. Di dunia yang mengagungkan kepuasan instan—dari makanan cepat saji hingga pembelian sekali klik—menunggu terasa tidak perlu. Namun, jalan Tuhan berbeda. Jalan Tuhan sering kali membutuhkan penantian, disiplin, dan iman.
  • Yesus mengingatkan kita dalam Matius 7:13–14 bahwa jalan yang lebar dan mudah menuju kehancuran, sedangkan jalan yang sempit, meskipun sulit, menuntun pada kehidupan. Memilih jalan Tuhan mungkin sulit dan lambat, tetapi itulah satu-satunya jalan yang menuntun pada hadiah sejati.
  • Paulus membantu kita mengubah pola pikir kita: “Penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Roma 8:18). Kesulitan yang kita hadapi sekarang bersifat sementara; pahala yang sedang dipersiapkan Tuhan bersifat kekal. Kita dapat bertahan, karena kita tahu ada sesuatu yang lebih besar di depan.

BIBLICAL EXAMPLES OF DELAYED GRATIFICATION

  • Abraham dan Sarah (Kejadian 21:1–7):
    Tuhan menjanjikan mereka seorang anak, tetapi mereka menunggu selama puluhan tahun untuk kelahiran Ishak. Kisah mereka mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu memenuhi janji-Nya—pada waktu-Nya yang sempurna.
  • Yusuf (Kejadian 37–50):
    Dikhianati, diperbudak, dan dipenjarakan—Yusuf punya banyak alasan untuk menyerah. Namun, ia tetap setia, dan Tuhan mengangkatnya ke tampuk kekuasaan di Mesir, menggunakan perjalanannya untuk menyelamatkan banyak nyawa.
  • Yesus (Ibrani 12:2):
    “Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi-Nya…” Yesus memilih untuk menderita demi pahala di masa depan—keselamatan kita. Kehidupan-Nya mengajarkan kepada kita contoh utama tentang kesabaran, pengorbanan, dan kepercayaan kepada kehendak Tuhan.

REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS

  • Apa saja cara praktis yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan kesabaran dan disiplin diri dalam perjalanan kita bersama Kristus?
  • Dapatkah Anda menceritakan saat ketika Tuhan membalas kesabaran Anda—ketika Anda memilih untuk menunggu atau taat daripada mengambil jalan pintas?

REFERENCES