REFERENCE BIBLE VERSES
Kisah Para Rasul 9:39-42 | Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup. Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
OBJECTIVE
Untuk mempelajari bahwa hati yang murah hati datang dari kepercayaan kita pada pemeliharaan Tuhan sehingga kita dapat terus bermurah hati bahkan ketika kita kekurangan kelimpahan.
CONTENT
DORCAS: DEVOTION TO CHARITY
- Latar belakang cerita - Tabita, atau Dorkas adalah salah satu murid Tuhan. Ia tinggal di kota Yope dan mengabdikan hidupnya untuk melayani para janda dan orang miskin dengan membuatkan pakaian untuk mereka. Suatu hari, Tabita sakit dan meninggal. Para janda dan orang lain berduka atas kematiannya. Ketika Petrus tiba di Yope, orang-orang bersaksi tentang perbuatan baik Tabita, karena ia memperlakukan orang lain dengan kasih meskipun ia sendiri mengalami kesulitan sebagai seorang janda. Kemudian, Petrus berlutut, berdoa untuknya, dan memintanya untuk bangun. Ia membuka matanya dan duduk. Sejak saat itu, orang-orang di Yope mulai percaya kepada Tuhan.
- Keadaan kita seharusnya tidak menghentikan kita untuk bermurah hati: Tabita digambarkan sebagai seorang janda, tetapi kondisi ini tidak menghentikannya untuk bersikap baik dan murah hati kepada orang lain. Tabita menunjukkan kepada kita bahwa kita dapat bermurah hati meskipun kita memiliki kekurangan.
- Kemurahan hati tidak selalu tentang kekayaan kita: Kita mungkin berpikir bahwa berbuat baik dan bermurah hati hanya dapat ditunjukkan dari seberapa banyak kekayaan yang dapat kita berikan kepada orang lain. Sebenarnya, kemurahan hati dapat hadir dalam bentuk yang sederhana namun bermakna, seperti yang dilakukan Tabitha untuk komunitasnya (membuat pakaian) dan apa yang dilakukan Petrus kepada Tabitha (berdoa). Dari Tabitha dan Petrus, kita belajar bahwa kita dapat bermurah hati melalui kemampuan, bakat, atau waktu yang kita miliki.
- Ketahuilah bahwa kemurahan hati kita dapat membawa perubahan pada kehidupan orang lain: Di akhir cerita, kita belajar bahwa kebangkitan Tabitha dari kematian menjadi berkat bagi orang lain. Karena ia mengabdikan hidupnya untuk melakukan hal-hal baik, ia sangat dicintai, terutama oleh orang-orang yang ia bantu. Ketika ia meninggal, orang-orang ini meratapi kematiannya dan memberi tahu Petrus tentang perbuatannya. Hal ini menyebabkan Petrus berdoa untuknya dan menghidupkannya kembali dari kematian. Melalui rangkaian peristiwa ini, banyak orang menerima Tuhan sebagai juru selamat mereka.
TRUSTING THAT GOD IS OUR HOST
- Jangan tertipu oleh pola pikir kekurangan: Karena kita sudah terbiasa hidup dengan perjuangan, peperangan, dan kemiskinan, kita menjadi terlalu peka terhadap masalah dan harta benda kita sendiri. Kita berpikir bahwa Tuhan masih menahan sesuatu dari kita, mungkin segala sesuatunya tidak cukup, atau kita berpikir bahwa kita perlu menyelesaikannya sendiri, lalu kita lupa tentang siapa penyedia sejati dalam hidup kita. Kita perlu mengubah pola pikir kita dan mengingat bahwa Tuhan adalah Allah yang menyediakan.
- Percayalah pada pemeliharaan Tuhan: Sepanjang pelayanan dan tindakan-Nya di dalam Alkitab, Yesus menunjukkan kepada kita mengapa kita tidak perlu khawatir karena Dialah yang akan menyediakan. Ingatlah ketika Dia mengubah 5 roti dan 2 potong ikan menjadi 12 bakul. Dan bagaimana Dia menyuruh orang kaya untuk menjual harta miliknya kepada orang miskin. Itu semua karena Dia memiliki rencana untuk kita, dan kita tahu bahwa rencana-Nya adalah rencana yang baik. (Yeremia 29:11)
- Allah sendiri adalah contoh nyata kemurahan hati: manusia telah hidup dalam dosa sejak Adam dan Hawa. Mereka mengakui dosa-dosa mereka, tetapi entah bagaimana siklus ini tidak pernah berakhir. Namun, Allah tetap setia dan murah hati, dan memberikan kita putra-Nya sendiri, Yesus, untuk mati bagi kita dan menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.
REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS
- Apa yang menghalangi Anda untuk memberi dengan murah hati?
- Apakah Anda pernah menerima kemurahan hati orang lain? Bagaimana hal itu mengubah hidup Anda?
REFERENCES