01 Aug W4: Cultivating a Heart of Thanksgiving (INDONESIA)
REFERENCE BIBLE VERSE
1 Tesalonika 5:18 | Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
OBJECTIVE
Untuk mempelajari bagaimana memupuk hati yang bersyukur terutama pada saat-saat sulit
CONTENT
- Tuhan ingin kita memiliki hati yang bersyukur dalam segala keadaan
- Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Tesalonika mengingatkan kepada seluruh orang percaya untuk menjaga sikap bersyukur dalam segala situasi. Hal ini tidak berarti kita mengabaikan kesulitan, namun sebaliknya, kita menghadapinya dengan hati yang semakin mencari apa tujuan Tuhan bahkan di tengah-tengah pencobaan. Menumbuhkan hati yang bersyukur berarti mengakui penyediaan Tuhan, mengakui kedaulatan-Nya, dan mengungkapkan rasa syukur atas kasih dan kesetiaan-Nya. Ini tentang menerima perspektif yang melihat alasan untuk bersyukur bahkan di tengah kesulitan, percaya bahwa Tuhan bekerja dalam segala hal demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28). Sukacita dan rasa syukur kita dapat melampaui naik turunnya kehidupan jika kita berlabuh pada Tuhan kita yang tidak berubah.
- Kita dapat memupuk hati yang bersyukur dengan berfokus pada Tuhan dan mengelilingi diri kita dengan teman-teman yang suportif
- Fokus pada Tuhan: Untuk memupuk hati yang bersyukur, kita harus membuat pilihan yang disengaja dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulailah setiap hari dengan doa, ungkapkan rasa syukur atas anugerah kehidupan. Ketika tantangan muncul, marilah kita melatih pikiran kita untuk mencari Tuhan, mengetahui bahwa tujuan-Nya tetap berjalan bahkan di tengah kesulitan.
- Mengingat janji-janji Tuhan, seperti kesetiaan-Nya (Ratapan 3:22-23) dan kehadiran-Nya bersama kita (Ibrani 13:5), dapat membantu mengubah perspektif kita dari kesulitan menjadi kepastian akan pemeliharaan dan penyediaan dari Tuhan.
- Meluangkan waktu untuk mempelajari dan merenungkan Kitab Suci dapat memperbarui pikiran kita dan membantu kita fokus pada kebenaran kekal daripada kesulitan-kesulitan sementara. Roma 15:4 mengingatkan kita bahwa melalui Kitab Suci, kita menemukan harapan dan dorongan.
- Kolose 3:2 mendorong orang percaya untuk memikirkan hal-hal yang di atas, bukan hal-hal yang duniawi. Mempertahankan perspektif yang berbasis kekekalan mengingatkan kita bahwa penderitaan kita saat ini hanya bersifat sementara dibandingkan dengan kemuliaan yang menanti kita.
- Komunitas dan Persahabatan: Rasa syukur adalah praktik yang tumbuh subur disebuah komunitas. Kelilingi diri Anda dengan rekan-rekan seiman dan komunitas yang mendukung (Ibrani 10:24-25), dorong satu sama lain untuk menghitung berkat-berkat kita dan berbagi kesaksian tentang kesetiaan Tuhan. Dengan menciptakan suasana syukur dalam komunitas Kristiani, kita dapat menjadi orang yang dapat mendorong dan menyemangati orang lain (dan sebaliknya), sehingga kita dapat memelihara hati yang bersyukur di masa-masa sulit.
REFLECTION/DISCUSSION QUESTION
- Bersyukur ketika segala sesuatunya berjalan baik memang mudah, namun bagaimana cara Anda bersyukur ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan Anda? Bagikan beberapa cara Anda mengingatkan diri sendiri untuk bersyukur.
- Ingat kembali janji (atau ayat) Tuhan yang spesifik yang telah memberi Anda damai selama masa-masa sulit. Bagaimana memercayai janji-janji Allah telah membantu menumbuhkan hati yang penuh rasa syukur dalam hidup Anda?
REFERENCES