W2: Keeping The Fire (INDONESIA)

REFERENCE BIBLE VERSES

1 Petrus 3:15-16 | Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.

OBJECTIVE

Mengetahui mengapa penting untuk menjaga api di hati kita bagi Tuhan, bagaimana hal itu membantu mempertahankan iman kita dan bagaimana mempertahankannya.

CONTENT

  • Selalu Bersiap Untuk Melakukan Pembelaan
    • Saat kita dewasa di dalam Kristus, kita pasti akan diserang oleh iblis, membuat kita mempertanyakan iman kita, mereka berkeliaran seperti singa yang mengaum mencari seseorang untuk dimangsa (1 Petrus 5:8-10). Kita harus berdiri teguh dalam iman kita.
    • Ketika ada sesuatu atau seseorang yang mempertanyakan keyakinan kita, kita harus percaya diri dan berakar pada keyakinan kita. Dengan menjaga api dalam hati kita selalu menyala untuk Tuhan dan selalu berusaha mempelajari Firman-Nya. Sehingga ketika kita ragu-ragu, kita mengetahui kebenarannya dan kita memiliki Roh Kudus di dalam diri kita untuk membantu bertahan dari serangan apa pun.
  • Berapi-api untuk Tuhan
    • Hampir otomatis untuk orang percaya mempunyai api yang menyala-nyala di dalam hati ketika pertama kali mengenal Kristus, namun yang sulit adalah mempertahankannya. Ketika kita dilahirkan kembali di dalam Kristus, kita diberikan identitas baru yang kekal. Penting agar api itu tidak hanya menyala pada awalnya saja namun terus menyala sepanjang hidup kita. Karena ketika kita ditebus, kita ditebus seumur hidup.
    • Saat kita tidak bersemangat dan suam-suam kuku, kita lebih mudah terpengaruh oleh apa yang dikatakan dunia. Kita tidak panas atau dingin, juga tidak terlalu yakin terhadap apa pun.
    • Untuk berbicara tentang Tuhan, untuk menunjukan Dia dalam hidup kita dan untuk dapat mempertahankan iman kita, kita harus memiliki hati yang bergairah dan berkobar-kobar untuk Dia. Ketika kita begitu bergairah terhadap-Nya, kita tidak akan bisa memendamnya dalam diri kita sendiri melainkan kita akan ingin mencurahkannya kepada orang lain. Akan ada banyak rintangan yang menghadang kita ketika kita mencoba untuk berbicara mewakili Kristus dan jika kita suam-suam kuku kita akan mundur dan tidak berusaha memperjuangkannya setiap kali kita menghadapi tantangan.
  • Cara untuk tetap Menyala-nyala dalam Dia
    • Doa – Tidak ada hal apapun yang melampaui hal mendasar yaitu Firman Tuhan dan doa. Mazmur 119:105 memberitahu kita, “Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Dalam menghadapi berbagai musim kehidupan, berkomunikasi dengan Tuhan sangat penting untuk menjaga gairah akan Dia tetap menyala.
    • Persekutuan – Batubara yang terbakar, jika dikeluarkan dari tumpukan batu bara panas, akan kehilangan apinya jika dibiarkan begitu saja. Hal yang sama juga berlaku bagi umat Kristiani. Itulah sebabnya persekutuan yang Berpusat pada Kristus sangat penting dalam perjalanan kita sehari-hari. Ketika kita tetap berada dalam lingkungan yang bertanggung jawab, yang menguatkan, dan yang memuridkan, kita akan tetap bersemangat untuk Tuhan.
    • Kembali kepada kasih yang mula-mula – cinta pertama dan yang abadi kita adalah Yesus. Dia yang dahulu mengasihi kita dan kasih kita kepada-Nya kini datang sekadar sebagai respons terhadap kasih terbesar yang pernah kita kenal. Selalu miliki keinginan untuk mengenal Dia lebih dekat, menghabiskan lebih banyak waktu bersama Dia, sama seperti yang Anda lakukan terhadap orang yang Anda kasihi.


REFLECTION/DISCUSSION QUESTION

  • Apa cara praktis yang Anda lakukan untuk menjaga agar api anda tetap menyala? Bagikan pengalaman anda.
  • Bagaimana Anda tahu saat Anda sedang suam-suam kuku? Apa saja tanda-tandanya? Bagikan bagaimana Anda mengatasinya.


REFERENCES