REFERENCE BIBLE VERSES
Ayub 23:10-11 | Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang
OBJECTIVE
Memahami bahwa Tuhan sedang memproses kita melalui pencobaan untuk membentuk iman dan karakter kita
CONTENT
- Tuhan mengenal siapa kita
- Pertama, Ayub mengakui bahwa Allah mengetahui jalan yang diambilnya. Kita tidak selalu memahami pencobaan dalam hidup kita maupun diri kita sendiri, namun Tuhan mengenal kita luar dalam dan Dia mengetahui apa yang Dia telah lakukan sebelumnya. Tuhan tahu bahwa Ayub adalah orang yang jujur. Tuhan pasti juga mengetahui tentang kehidupannya; rasa sakit, penderitaan, perjuangan, dan tantangannya. Kita perlu tahu bahwa Tuhan dekat dengan kita dan mengetahui setiap detil terkecil tentang fisik, mental, dan spiritual kita. Kesadaran ini mengajak kita untuk membuka hati kita kepada-Nya, percaya bahwa Dia akan membawa kita melewati setiap pencobaan itu dengan kasih dan pengertian-Nya yang tak terbatas.
- Cobaan akan menyucikan kita – mengubah kita menjadi Emas
- Ungkapan “Aku akan tampil seperti emas,” diambil dari pengalaman tambang emas. Emas, logam mulia, mengalami proses pemurnian untuk menghilangkan kotoran dan mengungkapkan nilai sebenarnya. Semakin tinggi suhu pemanasannya, semakin halus dan murni emas tersebut.
- Ketika Ayub diproses, dia mempertanyakan dirinya sendiri, dia mempertanyakan Tuhan. Ayub berulang kali bertanya kepada Tuhan, “Mengapa?” Walau bukan karena kesalahannya sendiri, dia mengalami penderitaan, dan dia sangat ingin memahaminya.
- Menanggapi Ayub, Tuhan mengajukan serangkaian pertanyaan yang merendahkan hati dan tidak dapat dijelaskan tentang keajaiban ciptaan. Pertanyaan-pertanyaan ini menuntun Ayub untuk menyadari bahwa dia tidak membutuhkan semua jawaban karena dia sepenuhnya percaya kepada Dia yang memiliki jawaban tersebut.
- Menahan penderitaan tanpa penjelasan mengharuskan Ayub memiliki iman yang berani dan tak tergoyahkan – keyakinan bahwa Tuhan bekerja demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Dia, dan pada akhirnya, Dia akan memenuhi tujuan-Nya bagi mereka. Dalam dapur penderitaan kita, ketahuilah bahwa kita dimurnikan dan disucikan untuk menguatkan iman kita seperti emas di dalam kilang, sehingga iman kita dibentuk untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
- Memilih untuk memercayai rencana Tuhan
- Seperti Ayub, kita pun tidak luput dari ujian melalui pencobaan. Hal-hal buruk terjadi pada semua orang meskipun mereka percaya kepada Tuhan. Meskipun kita orang percaya, Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan yang lancar dan mudah. Namun, Dia berjanji kepada kita bahwa Dia setia, selalu memegang kendali, dan selalu bekerja untuk kebaikan kita (Roma 8:28). Dalam ceritanya, Ayub menunjukkan kepada kita bahwa kita dapat memilih untuk memercayai rencana Tuhan saat kita menjalani pergumulan. Jadi, kapan pun kita tidak memahami rencana-Nya, kita dapat percaya bahwa Dia setia, bijaksana, penuh kasih, dan bahwa Dia mempunyai tujuan atas penderitaan kita. Ingat, tujuannya bukan untuk membuat kita gagal tapi untuk menyucikan iman kita dan memuliakan Dia.
REFLECTION/DISCUSSION QUESTION
- Ketika Anda tidak memiliki jawaban atas penderitaan/masalah Anda, bagaimana Anda menemukan kedamaian dan rasa nyaman di dalam Tuhan?
- Bagaimana iman Anda telah dimurnikan dan dibentuk melalui penderitaan?
REFERENCES