W4 |  Telling the Truth (INDONESIA)

REFERENCE BIBLE VERSE

Yohanes 15:19

Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

OBJECTIVE

Mengetahui bahwa saat ini banyak nilai-nilai Kristiani yang mungkin bertentangan dengan apa yang dianggap normal oleh dunia, kita harus tahu bagaimana mempertahankan pendirian kita sambil tetap menunjukkan kasih Tuhan.

CONTENT

The Only Truth

  • Terkadang sulit membedakan antara apa yang dikatakan dunia dan apa yang Tuhan katakan, karena apa yang dikatakan dunia mungkin terdengar enak di telinga kita. Namun kita harus menjadikan sudut pandang Allah sebagai prioritas: “Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong (Roma 3:4).” Apa yang Tuhan ungkapkan tentang hidup kita adalah kebenaran sejati. Firman Tuhan mengenal kita dan kebutuhan kita lebih baik daripada diri kita sendiri.
  • Namun masih terdapat ‘kebenaran’ yang saling bertentangan bahkan di antara umat Kristiani, yang mengejutkan kita bukanlah konflik dengan dunia; tetapi perpecahan dalam gereja yang terlihat. Tuhan kita memanggil kita untuk berjalan dalam kesatuan di tengah “generasi yang bengkok dan menyimpang ini [Filipi 2:15]). Dia tidak meminta kita untuk tunduk pada penyimpangan tersebut. Yesus memanggil kita untuk menjadi satu sama seperti Dia dan Bapa: “supaya mereka menjadi satu sama seperti kita adalah satu” (Yohanes 17:22). Sebagai pengikut Kristus kita harus tahu bahwa kebenaran hakiki ada di dalam Firman Tuhan.
  • Beberapa kebenaran dalam Alkitab mungkin membuat orang merasa tidak nyaman, namun perasaan kita tidak bebas dari dosa, dan hal tersebut tidak mengalahkan kebenaran Tuhan. Bahwa Kristus berjanji untuk mengampuni dan memulihkan semua orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya untuk keselamatan. Kristus tidak bersekutu dengan dosa-dosa yang diremukkan dan dibasuh oleh darah-Nya di kayu salib. Ada harapan bagi semua orang di dalam Injil. Ini adalah kebenaran yang kita harus pegang teguh.
  • Kasih Kristiani tidak berpura-pura bahwa dunia adalah tempat yang aman atau bahwa musuh-musuh Kristus tidak berbahaya. Kasih Kristiani berupaya menjalin persahabatan dengan musuh melalui pertobatan dan pengampunan. Kasih Kristiani tidak menipu diri kita sendiri dengan percaya bahwa dosa bukanlah masalah besar, atau bahwa kita lebih berbelaskasihan daripada Tuhan.

Telling the Truth Requires Love

  • Dalam Markus 10 – Kisah Orang Kaya dan Kerajaan Allah. “Dan Yesus, memandang dia, mengasihi dia, dan berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku. (Markus 10:21)”. Akibat kasihnya terhadap pria tersebut, Yesus mengatakan kebenaran yang tidak berkenan di hati pemuda tersebut. Namun itu adalah kebenaran dan Yesus mengatakannya karena kasih.
  • Bagi Kristus, kasih tidak bertentangan dengan kebenaran; ia memobilisasi satu-satunya kebenaran di alam semesta yang mampu menyelamatkan orang berdosa yang terhilang. Dan Kristus menunjukkan kepada kita bahwa kasih harus mengungkapkan kebenaran. Kita mengatakan kebenaran bukan karena kita merasa lebih baik dari orang lain, tapi karena kasih karena kita tahu bahwa kebenaranlah yang menyelamatkan kita semua. Bahwa tidak ada sukacita yang lebih besar daripada di dalam Kristus.
  • Sebelum itu semua dimulai dari diri kita sendiri. Sudahkah kita menjalankan perintah untuk mengatakan kebenaran dengan kasih? Melalui pembacaan Kitab Suci dan doa, Tuhan memenuhi kita dengan diri-Nya sendiri. Dia mendewasakan kita dengan menyatakan kepada kita sifat-sifat-Nya. Dia memperlengkapi kita untuk mengatasi diri kita sendiri – dan kemudian membantu orang lain.
  • Kita perlu mengingatkan dan menjaga akuntabilitas satu sama lain meskipun hal tersebut sulit atau tidak nyaman. Kita mendorong saudara-saudari Kristen untuk “teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” (Ibrani 10:23).
  • Alkitab menyebut rasa takut terhadap manusia sebagai jerat (Amsal 29:25), namun Injil memerdekakan kita dari rasa takut terhadap manusia. Kita harus berani dan bertahan dengan mengetahui bahwa kita mungkin menerima penolakan, kita mungkin dibenci, namun ketahuilah bahwa kita melakukannya karena kasih Tuhan yang melimpah kepada kita. Mengetahui bahwa respon orang lain bukanlah bagian kita melainkan bagian Tuhan. Kita mungkin hanya menanam benihnya dan orang lain mungkin menaburnya.
  • Gambaran bahwa Kristus akan menghujani orang lain dengan kebenaran Injil adalah hal yang indah, tidak peduli siapa mereka. Terkadang, mereka akan mundur. Namun, jika kita menganggap kekekalan yang dihabiskan bersama Tuhan lebih berharga daripada membiarkan diri kita merasa tidak nyaman “sesaat” (2 Korintus 4:17), maka dalam kasih kita akan tetap mengatakan kebenaran.

REFLECTION/DISCUSSION QUESTION

  • Pernahkah kebenaran dalam Alkitab membuat Anda tidak nyaman? Bagaimana reaksi Anda terhadapnya?
  • Pernahkah Anda berada dalam posisi di mana nilai-nilai orang yang Anda kasihi bertentangan dengan nilai Kristus?
  • Jika ya, bagaimana Anda menghadapinya dan tetap menunjukkan kasih Kristus kepada mereka?

REFERENCES