Fuse Jakarta

W4: CHILDREN OF GOD (INDONESIA)

REFERENCE BIBLE VERSES
 

Galatia 4:8-9 | Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah. Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

Matius 24:44 | Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

OBJECTIVE

Menyadari Firman Tuhan sebagai satu-satunya yang membebaskan kita dari kehidupan yang diperbudak oleh dosa sehingga kita dengan identitas hidup sebagai anak, dapat mengklaim warisan kekal di surga.

CONTENT

 

Spirit of Slavery vs. Spirit of Sonship

  • Kita sering mengidentifikasi diri kita dengan pekerjaan, pencapaian, dan kesalahan masa lalu. Kita mati-matian mencari pembenaran dengan menaati hukum, yang dengan mudah menempatkan kita di hadapan penghakiman Allah karena tubuh kita, pada dasarnya, bekerja di bawah hukum dosa (Rm. 7:22-23).
  • Sebagai orang-orang yang percaya pada kebenaran Injil, kita adalah anak-anak-Nya yang pertama dan terutama karena penebusan Kristus (Gal. 4:3-5). Jika dulu kita diperbudak oleh sifat kita yang berdosa dan “kekuatan spiritual dunia”, sekarang kita memiliki hubungan ilahi yang melampaui hukum bahkan hubungan itu membebaskan kita dari perbudakan dosa.
  • Karena kita telah menerima hak istimewa yang terbesar – Roh hidup sebagai anak melalui iman di dalam Kristus, “tidak ada lagi penghukuman” (Rm. 8:1) karena tidak mematuhi aturan-aturan hukum yang lama. Kita hanya perlu dipimpin oleh Roh yang membuat kita diangkat menjadi anak (Rm. 8:15)–karena tidak ada hukum yang menentang buah-buah itu (Gal. 5:23), sehingga membuat kita bebas mengambil bagian dalam kemuliaan kekal-Nya.

Bringing Eternity to Mind

  • Dia mengasihi kita seperti seorang ayah mengasihi putra satu-satunya. Namun, Dia menyerahkan semuanya ketika Kristus menanggung dosa kita di kayu salib untuk melepaskan buah sulung dari dunia yang membusuk ini (1Kor. 15:20-23). Oleh karena itu, kita harus menjadi dewasa dalam iman kita kepada Yesus Kristus dengan mengambil bagian dalam penderitaan-Nya (Rm. 8:17) saat ini untuk mengklaim kemuliaan masa depan kita, menyalibkan daging seperti yang dilakukan Yesus hingga hari kedatangan-Nya kembali.
  • Kristus menebus kita untuk menyucikan umat-Nya demi kepentingan-Nya sendiri (Tit 2:14) dan bukan demi keselamatan kita semata. Karena Bapa mengidentifikasi kita sebagai ahli waris bersama Kristus, maka masuk akal jika kita mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup dan menundukkan tubuh kita kepada Roh Putra-Nya (Rm. 12:1, 1 Kor. 9:25-27). Ini berarti kita menghidupi Injil dengan menerapkan keselamatan dalam segala cara, dengan mengetahui di lubuk hati kita bahwa kita akan menerima warisan tubuh kemuliaan kita yang tidak dapat binasa (Kol. 3:22-24).
  • Meskipun daging masih tunduk pada godaan duniawi dan konsekuensi dari dosa-dosa masa lalu, perubahan penting dalam identitas kita ini harus mengarahkan setiap keputusan yang kita ambil dari waktu ke waktu mengenai cara kita menjalani kehidupan di bumi ini menuju kehidupan yang telah Dia persiapkan (Yohanes 14 :2-3) di surga, termasuk bagaimana kita memperlakukan orang lain di sekitar kita. Sebagaimana Bapa terlebih dahulu mengasihi kita (1 Yohanes 4:19), marilah kita mempersembahkan diri kita agar orang lain juga dapat mengenal Dia dan tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)!


REFLECTION/DISCUSSION QUESTION

  • Apakah Anda melihat Tuhan sebagai Bapa Anda dalam kehidupan sehari-hari? Apa yang akan berubah jika Anda lebih sering mengingat kebenaran ini?
  • Bagaimana Anda mengingatkan diri sendiri bahwa Tuhan langit dan bumi adalah Bapa Anda yang kekal?
  • Dalam hal apa saja Anda pernah diperbudak oleh dosa di masa lalu? Bagaimana Anda berubah sebagai anak Tuhan?
 

REFERENCES