Fuse Jakarta

W2: Managing Our Finances (INDONESIA)

REFERENCE BIBLE VERSES

Efesus 4:28 | Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagitetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan

OBJECTIVE

Untuk mempelajari pola pikir yang benar untuk memiliki kekayaan yang menyenangkan hati Tuhan

CONTENT

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, salah satu tema utama yang Paulus ajarkan adalah bagaimana menjalani hidup baru sebagai pengikut Kristus. Dari Efesus 4:28 kita dapat menyimpulkan pola pikir yang Tuhan ingin kita miliki terhadap kekayaan. Yang pertama adalah bekerja, rajin melakukan pekerjaan yang jujur. Dan yang kedua, mempunyai sesuatu untuk dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan.

  • Being Diligent and Responsible
    • Dalam Lukas 19:11-27, Yesus memberi kita perumpamaan tentang Sepuluh Mina. Dalam perumpamaan ini, Tuhan memberi hamba-Nya masing-masing satu mina. Hamba pertama kembali dengan sepuluh mina, dan Tuhan senang, memberi tahu dia bahwa [dia] setia pada perkara yang kecil (ayat 17) dan dengan demikian dipercayakan wewenang atas sepuluh kota. Hamba yang kedua kembali dengan lima mina, dan dipercayakan wewenang atas lima kota. Namun hamba yang terakhir takut kehilangan uang yang diberikan kepadanya. Maka daripada bekerja dengan apa yang telah Tuhan berikan, dia malah menyembunyikan satu mina tersebut dan mengembalikannya kepada Tuhan. Tuhan kemudian menjadi marah dan berkata, “Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya. (ayat 23)
    • Paulus ingin kita melakukan pekerjaan dengan jujur, tidak lagi mencuri, dan rajin bekerja dengan apa yang kita punya. Dari perumpamaan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan ingin agar kita bertanggung jawab atas apa yang diberikan dan mengusahakannya, bukannya menyembunyikan dan berusaha melindunginya. Hal ini menegaskan kembali apa yang Paulus katakan, jangan bermalas-malasan tetapi bekerjalah.
    • Yang benar-benar dilihat Tuhan adalah ketekunan dan rasa tanggung jawab kita terhadap apa yang diberikan kepada kita. Apa yang dipercayakan kepada kita dan apa yang kita hasilkan tidak ada artinya di hadapan Tuhan, namun usaha dan pertumbuhan karakter kita dari proses tersebutlah yangberarti. Tugas kita adalah menjaga apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Dan seperti dalam perumpamaan tersebut, semakin kita bertanggung jawab, maka kita akan semakin dipercayakan oleh Tuhan kita.
  • Have Something to Share With Anyone In Need
    • Paulus ingin agar kita tekun dalam pekerjaan kita, sehingga [kita] dapat mempunyai sesuatu untuk dibagikan kepada siapa pun yang membutuhkan. Dengan kata lain, alasan kita untuk bekerja tidak boleh didorong oleh keserakahan akan uang (1 Petrus 5:2). Sebaliknya, hal ini harus didorong oleh kebutuhan untuk menafkahi rumah tangga kita dan juga dorongan untuk memberi, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
    • 2 Korintus 9:6-8 memberi tahu kita bahwa Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan juga mengingatkan kita bahwa Tuhan maha mampu mencukupi kebutuhan kita, berkecukupan dalam segala hal, sehingga kita juga bisa berkelimpahan dalam setiap amal kebaikan kita. Kita selalu diyakinkan untuk mengingat bahwa Allah akan memenuhi semua kebutuhan kita (Filipi 4:19, Lukas 12:28). Hanya dengan mengetahui hal ini, kita dapat memberi kepada orang lain dengan sukacita karena tanpanya, kita akan selalu terlalu khawatir tentang kesejahteraan kita sehingga kita terus-menerus merasa ragu untuk memberi.
    • Namun, sebelum memberi dan berbagi kepada orang lain, kita perlu ingat bahwa Tuhan ingin kita menafkahi orang yang terdekat dengan kita terlebih dahulu, terutama rumah tangga kita sendiri karena jika tidak, itu berarti mereka telah mengingkari iman dan lebih buruk dari orang tidak percaya (1 Timotius 5:8).
    • Tuhan telah memberi kita kebijaksanaan untuk mengelola apa yang telah Dia berikan kepada kita. Amsal 21:5 memberi tahu kita, “Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.” Demikianlah dengan apa pun yang diberikan kepada kita, hendaknya kita tekun dalam bekerja, dan berbagi dengan sesama secara berkelimpahan sehingga kita dapat memuliakan Tuhan dengan harta kita (Amsal 3:9-10).

REFLECTION/DISCUSSION QUESTION

  • Apa yang menjadi kekuatan pendorong Anda untuk bekerja keras dan menghasilkan uang? Apakah ini sejalan dengan apa yang Alkitab katakan? Jika tidak, bagaimana caranya mengubah pola pikir yang benar.
  • Kelompok orang/organisasi tertentu manakah yang paling Anda sukai dan paling ingin Anda berikan sumbangannya? Mengapa? (misal gereja lokal, PAUD, panti jompo, organisasi Penelitian Kanker, dll.)

REFERENCES