11 Jul W4 | Fear of The Lord

Posted at 03:21h in August, Topics 2024 by

REFERENCE BIBLE VERSES

Ulangan 10:12 | “Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,”

OBJECTIVE

Untuk memahami hal itu kita perlu takut akan Tuhan tetapi kita juga tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang pengasih.

CONTENT

UNDERSTANDING THE FEAR OF GOD

  • Ketika kita berbicara tentang takut akan Tuhan, kita tidak berbicara tentang rasa takut atau teror yang melumpuhkan di hadapan dewa yang sedang marah. Sebaliknya, ini adalah rasa hormat dan kekaguman yang mendalam terhadap keagungan, kekudusan, dan kedaulatan Tuhan. Hidup dalam takut akan Tuhan berarti berjalan dalam kerendahan hati dan ketaatan di hadapan-Nya; hal ini berarti mencari bimbingan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, menyerahkan kehendak kita kepada-Nya, dan memercayai rencana-Nya yang sempurna meskipun rencana itu berbeda dengan rencana kita.
  • Beberapa orang mendefinisikan kembali rasa takut akan Tuhan bagi orang percaya menjadi “menghormati” Dia. Meskipun rasa hormat sudah termasuk dalam konsep takut akan Tuhan, ada hal yang lebih dari itu. Rasa takut akan Tuhan yang alkitabiah, bagi orang percaya, mencakup pemahaman betapa Tuhan membenci dosa dan takut akan penghakiman-Nya atas dosa—bahkan dalam kehidupan orang percaya. Ketika kita masih anak-anak, rasa takut kita akan disiplin dari orang tua kita tentu saja mencegah kita melakukan tindakan jahat. Hal yang sama juga harus berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan. Ketakutan ini mendorong kita untuk hidup dalam ketaatan pada Firman-Nya, menghormati Dia dengan hidup kita, dan menjauhi dosa. Ini adalah rasa takut yang penuh hormat yang mengakui otoritas-Nya dan ketergantungan kita pada-Nya.

GOD’S LOVING NATURE

  • 1 Yohanes 4:18 menyatakan, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; karena ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa ketakutan, ia tidak sempurna di dalam kasih.“ Berbeda dengan rasa takut, kasih yang sempurna mengacu pada kasih Allah yang tanpa syarat, penuh pengorbanan, dan tanpa akhir bagi kita. Itu adalah kasih yang ditunjukkan melalui kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Roma 5:8 mengingatkan kita, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Kasih yang sempurna ini tidak didasarkan pada kinerja atau prestasi kita, melainkan pada karakter dan kasih karunia Allah.
  • Yohanes mengajarkan kita bahwa kasih yang sempurna melenyapkan rasa takut. Ketakutan yang disebutkan di sini bukanlah rasa takut akan Tuhan yang telah kita bahas sebelumnya, melainkan rasa takut yang berakar pada kekhawatiran dan ketakutan. Ketika kita benar-benar memahami kedalaman dan luasnya kasih Tuhan bagi kita, rasa takut akan kehilangan cengkeramannya di hati kita. Percaya pada kedaulatan dan kepedulian Tuhan terhadap kita meyakinkan kita bahwa Dia memegang kendali, bahkan di masa yang tidak menentu (Roma 8:28); Memahami bahwa tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus membebaskan kita dari rasa takut akan hukuman (Roma 8:1).
  • Saat kita berusaha memahami mengenai takut akan Tuhan, kita harus mengakui bahwa ada hubungan yang erat antara kekaguman dan kasih. Hubungan itu diungkapkan dengan indah dalam Mazmur 103:13-14, “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.” Di sini kita melihat belas kasihan dan pengertian Tuhan terhadap anak-anak-Nya yang takut akan Dia. Dia mendekat pada kita dengan kelembutan dan belas kasihan, membimbing kita dengan lembut di jalan-Nya. Dia tidak menghukum atau mengutuk mereka yang datang dengan rendah hati di hadapan-Nya.
  • Meskipun rasa takut kita akan Tuhan berakar pada rasa hormat yang mendalam terhadap kekudusan Allah dan penghargaan yang mendalam terhadap kasih-Nya yang tak terbatas, kita dapat mendekat kepada-Nya dengan keyakinan, mengetahui bahwa kasih-Nya yang sempurna dan rahmat-Nya menopang kita melalui setiap musim kehidupan kita .

REFLECTION/DISCUSSION QUESTIONS

  • Bagikan contoh dari Kitab Suci atau pengalaman pribadi di mana rasa takut akan Tuhan telah membawa pada hasil atau transformasi yang positif. (contoh: ketaatan, disiplin, dll)
  • Bagikan langkah-langkah atau kebiasaan praktis yang membantu Anda bertumbuh dalam kasih kepada Tuhan dan rasa hormat terhadap kekudusan-Nya.

REFERENCES